Eksperimen tak beragenda untuk menjadikan ruang transisi sebagai tempat tinggal bersama. Kami menggelar karpet, membawa papan tulis, kursi lipat, dan membiarkan ruang itu berkembang tanpa komando. Hasilnya: ruang diskusi spontan, tempat duduk bersama, hingga kelas tak resmi yang muncul dari kebetulan.